Kamis, 27 November 2014

Kode Etik Akuntan



Tugas 1 
1. Jelaskan mengenai kode etik akuntan menurut IAI

Tugas 2 
1. Jelaskan mengenai jasa ausit secara detail : prinsip dan aturan etika 

Kode Etik Akuntan menurut IAI

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai aturan dan pedoman bagi seluruh anggota akuntansi, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkunagn dunia pendidikan. Etika profesional bagi praktek auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia.

Standar akuntan yang telah baku yang merujuk kepada praktek akuntansi di Amerika Serikat sebagai ncgara maju tempat profesi ini berkembang. Rujukan utama adalah US GAAP (United States Generally Accepted Accounting Principle’s) dalam melaksanakan praktek akuntansi. Sedangkan untuk praktek auditing digunakan US GAAS (United States Generally Accepted Auditing Standard), Berdasarkan prinsip-prinsip ini para Akuntan Publik melaksanakan tugas mereka, antara lain mengaudit Laporan Keuangan para pelanggan.

Prinsip dan Aturan Etika

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

1. Prinsip Etika
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.

2. Aturan Etika
Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan

3. Interpretasi Aturan Etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan. Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.

Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia.

 Berikut adalah delapan prinsip etika yang telah ditentukan ketetapannya :

Prinsip pertama: Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip  tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota berkewajiban menggunakan pertimbangan moral dan profesional setiap melakukan kegiatannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota me
miliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.

Prinsip Kedua: Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.

Prinsip Ketiga: Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus menjaga tingkat integritasnya dengan terus memaksimalkan kinerjanya serta mematuhi apa yang telah menjadi tanggung jawabnya.

Prinsip Keempat: Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota berdasarkan apa yang telah pemberi nilai dapatkan. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.

Prinsip Kelima: Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota tidak diperkenankan menggambarkan pengalaman kehandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 fase yang terpisah:
 
1. Pencapaian Kompetensi Profesional.
Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek- subjek yang relevan. Hal ini menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.

2. Pemeliharaan Kompetensi Profesional.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen, pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, serta anggotanya harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten.
Sedangkan kehati- hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesinya dengan kompetensi dan ketekunan.

Prinsip Keenam: Kerahasiaan
Dalam kegiatan umum auditor merupakan memeriksa beberapa yang seharusnya tidak boleh orang banyak tahu, namun demi keprofesionalitasannya, para auditor wajib menjaga kerahasiaan para klien yang diauditnya. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.

Prinsip Ketujuh: Perilaku Profesional
Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.

Prinsip Kedelapan : Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang ditetapkan secara relevan. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan.

Sumber :
http://cindylophkaka.blogspot.com/2012/01/etika-dan-prinsip-profesi-menurut-iai.html

Selasa, 24 Juni 2014

Tugas Softskill Bulan Keempat


EXERCISE 37 PAGE 138
      1.       The last record which produced by this companu became a gold record.
      2.       Checking accounts that require a minimum balance are very common now.
      3.       The professor whose you spoke yesterday is not here today.
      4.       John whise grades are the highest in the shcool, has received a scholarship.
      5.       Felipe bought a camera that has three lenses.
      6.       Frank are who nominated for the office of treasurer.
      7.       The doctor is with a patient whose led was broken in an accident.
      8.       Jane is the women who is going to China next year.
      9.       Janet wants a typewriter whose selt-corrects.
      10.   This book that i found last week, contains some useful information.
      11.   Mr. Bryant whose team has lost the games, looks very sad.
      12.   James wrote an article whose indicated that he diskiled the president.
      13.   The director of the program whose graduated from harvard university, planning to retire next year.
      14.   This is the book that i have been looking for all year.
      15.   William whose his brother is a lawyer, want to become a judge.

EXERCISE 38 PAGE 139
      1.       George is the man choosen to represent the committee at the convention.
      2.       All of the money accepted has already been released.
      3.       The papers on the table belong to patricia.
      4.       The man brought to the police station confessed to the crime.
      5.       The girl drinking coffee, is mary allen.
      6.       John’s wife, a proffesor, has written several papers on this subject.
      7.       The man talking to the policeman, is my uncle.
      8.       The book on the top shelf, is the one that i need.
      9.       The number of students have been counted is quite high.
      10.   Leo evans, a doctor, eats in this restaurant everyday.

Article Relative Clauses
The relative clause also called an adjective or adjectival clause.
      1.       It will contain a subject and verb
      2.       It will begin with a relative pronoun (who, whom, whose, that, or which) or a relative adverb (when, where, or why)
*relative pronoun
-          Who, is used only with its antecedent referring to a person.
-          Which, referring to a thing
-          That, referring to either a person or thing
-          Whom, is used only when its antecedent is the object of the relative clause.
-          Whose, is used usually people

Selasa, 20 Mei 2014

Tugas Softskill Bulan ke-3



Exercise 35

              1.       Somebody calls the president everyday.
               Answer :
               The Presindent is called by somebody.
              2.       John is calling the other members.
               Answer :
               The members are being called by john.
              3.       Somebody will call Mr. Watson tonight.
               Answer :
               Mr. Watson will be called by somebody tonight.
              4.       The fire has caused considerable damage.
               Answer  :
               The considerable demage has been caused by the fire.
               5.       The teacher should buy the supplies for this class.
                Answer :
               The supplies should be bought for this class by the teacher.

Exercise 36
Page 135

1.       The teacher made Juan leave the room.
2.       Toshiko had her car repaired by a mechanic.
3.       Ellen got Marvin typed her paper.
4.       I made Jane call her friend on telephone.
5.       We got our house painted last week.
6.       Dr. Byrd is having the students write a composition.
7.       The policemen made the suspect lie on the ground.
8.       Mark got his transcripts send to the univercity.
9.       Maria is getting her hair cut tomorrow.
10.   We will have to get the Dean signed this form.
11.   The teacher let Al leave the classroom.
12.   Maria got Ed washed the pipettes.
13.   She always has her car fix by the same mechanic.
14.   Gene got his book published by a subsidy publisher.
15.   We have to help Janet find her keys

Artikel Passive Voice

Passive Voice
The passive voice is less usual than the active voice. The active voice is the "normal" voice. But sometimes we need the passive voice. In this lesson we look at how to construct the passive voice, when to use it and how to conjugate it.

Construction of the Passive Voice

The structure of the passive voice is very simple:
subject + auxiliary verb (be) + main verb (past participle)

Conjugation for the Passive Voice

We can form the passive in any tense. In fact, conjugation of verbs in the passive tense is rather easy, as the main verb is always in past participle form and the auxiliary verb is always be. To form the required tense, we conjugate the auxiliary verb. So, for example:
  • present simple: It is made
  • present continuous: It is being made
  • present perfect: It has been made 

simple
present
It is washed.
past
It was washed.
future
It will be washed.
conditional
It would be washed.
continuous
present
It is being washed.
past
It was being washed.
future
It will be being washed.
conditional
It would be being washed.
perfect simple
present
It has been washed.
past
It had been washed.
future
It will have been washed.
conditional
It would have been washed.
perfect continuous
present
It has been being washed.
past
It had been being washed.
future
It will have been being washed.
conditional
It would have been being washed.
 


sumber :
http://www.englishclub.com/grammar/verbs-voice_passive.htm